Friday, December 21, 2007

BANGGA DAN SYUKUR

BANGGA DAN SYUKUR

Betapa bangganya saya
Terlahir sebagai orang Minang
Bahkan lahir di kota sejuk di negeri yang elok itu
Negeri yang indah permai sungguhan itu
Negeri yang dari dulu bahkan sampai sekarang kini nangko
Masih seelok itu jua
Masih sebertuah itu jua

Negeri tempat terjadinya perang Paderi itu lho
Perang yang diprakarsai ulama-ulama yang ingin menegakkan syariat Islam
Semurni-murninya di Ranah Minang
Agar tak ada lagi kehidupan parewa
Agar tak ada lagi hampok dan tuak
Agar tak ada lagi sabuang ayam
Agar tak ada lagi kemusyrikan

Namun rupanya Allah Rabbul ‘alamiin berkehendak lain
Ulama-ulama yang teguh hati itu dikalahkan orang-orang kafir penjajah
Maka jadilah Ranah Minang termasuk bagian tanah jajahan
Tak sempat habis kehidupan parewa
Tak sempat habis hampok dan tuak
Tak sempat habis sabuang ayam
Tak sempat habis kemusyrikan

Bangga saya terhadap Minang masih begitu juga
Minang yang sarat dengan nilai-nilai lebih
Yang pernah melahirkan orang-orang cerdik pandai
Dari dulu bahkan sampai sekarang
Meski yang parewa tetap juga parewa seperti dulu
Meski yang bahampok masih juga bahampok seperti dulu
Entahlah kalau yang manyabuang ayam
Entahlah kalau yang musyrik

Saya tidak ingin menghitung-hitung
Orang-orang santiang yang pernah lahir di Minang sejak dulu sampai kini
Biarlah orang lain saja yang menghitung
Saya tidak ingin ikut-ikut berbangga-bangga karena orang-orang Minang yang santiang-santiang itu
Saya tidak mau merasa bertuah karena orang santiang yang manapun karena memang saya tidak ada urusan dengan mereka
Karena saya adalah saya, mereka adalah mereka
Dan kalau saya bangga jadi orang Minang bukanlah karena orang-orang santiang banyak di Minang
Saya hanya bangga jadi salah satu putera Minang, hanya itu

Saya bangga jadi orang Minang meskipun lebih separuh umur saya saya rentang di rantau di luar Minangkabau
Saya bangga, bukan sombong, waktu sejawat saya sejak dulu sampai sekarang mengenal saya ‘oh bapak yang orang Padang itu’
Saya bangga, bukan sombong, waktu tetangga saya sejak dulu sampai sekarang mengenal saya ‘oh bapak yang orang Padang itu’
Saya bangga, bukan sombong, waktu jemaah mesjid dekat rumah saya sejak dulu sampai sekarang mengatakan ‘beliau inikan orang Padang’
Tidak sedikitpun saya dirugikan karena ke Padangan Minang saya dan tidak ingin saya merugikan orang lain karena ke Minangan Padang saya

.......................


Saya bersyukur terlahir sebagai seorang Muslim
Saya bersyukur berada di lingkungan orang yang beriman kepada Allah azza wa jalla
Dan beriman kepada datangnya hari pembalasan
Saya merasakan inilah yang seindah-indahnya nikmat Allah
Dan saya bersyukur saya beriman dengan agama YANG LURUS ini
Agama yang telah, sedang dan akan membawa manusia yang mana saja asal dia mau, dari kegelapan ke pada terangnya Nur Illahi
Yang menjanjikan balasan kebajikan bagi setiap kebajikan yang disemai, nanti di sana
Yang mengancam balasan kesengsaraan bagi setiap kejahatan yang disemai, nanti di sana
Saya benar-benar yakin akan pembalasan itu
Sehingga saya tidak berani berolok-olok
Biarlah orang lain saja yang berolok-olok

Islam telah dengan nyata mencontohkan bahwa ianya adalah rahmatan lil ‘alamin
Sarat dengan bimbingan dan petunjuk
Selama setiap individu mau menjadikan ajarannya sebagai pedoman
Tidak ada sedikitpun alasan untuk mengatakan bahwa Islam membawa kepada kehancuran
Jelas tidak
Atau membawa kepada keterbelakangan
Jelas tidak
Atau membawa kepada kerugian
Jelas tidak
Namun masih banyak saja makhluk-makhluk ciptaan Allah bahkan yang mengaku Muslim yang tidak yakin dengan Islam
Tidak yakin dengan kebenaran yang disampaikan Islam
Bahkan berusaha mengecilkan arti dan nilai Islam

Alangkah kasihannya mereka itu
Yang tidak faham
Yang tidak tahu
Yang tidak mengerti
Tapi terlanjur membuat persepsi yang sangat keliru
Atau bahkan bergagah-gagah menyudutkan
Padahal Islam tidak akan pernah tersudutkan
Atau bahkan berkaok-kaok menghinakan
Padahal Islam tidak akan pernah terhinakan
Atau bahkan berberani-berani menghancurkan
Padahal Islam tidak akan pernah terhancurkan

Betapa bersyukurnya saya terlahir sebagai seorang Islam
Nikmat yang bukan alang kepalang besar yang diberikan Allah Subhanahu wata’ala
Dan saya tetap berdoa dalam shalat saya
Kiranya saya tetap terpelihara dalam petunjukNya
Menempuh jalan yang lurus
Jalan yang di tempuh mereka-mereka yang diberiNya nikmat
Bukan jalan mereka-mereka yang mendapat murkaNya karena ketekeburan, kesombongan, keongehan mereka
Serta bukan jalan mereka-mereka yang sesat
Karena saya yakin betul dengan janji Allah
‘Seandainya kalian bersyukur, niscaya Kami tambahkan nikmat atas kalian
(Namun) seandainya kalian ingkari, (awas kalian) sesungguhnya azab Ku sangat pedih’


...................

No comments: